TUGAS MINGGU KE 2
Beberapa tentang penjelasan dari pendekatan sistem
Langkah 1: Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
Perusahaan harus mampu melihat perusahaannya sebagai suatu sistem. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan model sistem umum perusahaan.
Langkah 2 : Mengenali sistem lingkungan.
Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan, dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian meyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Elemen – elemen lingkungan seperti : pemerintah, masyarakat global, pelanggan, pesaing, pemegang saham, serikat buruh, pemasok, masyarakat keuangan.
Langkah 3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
Subsistem-subsistem pada perusahaan ini berupa subsistem sumber daya manusia, subsistem pelayanan informasi, subsistem keuangan, subsistem manufaktur. Jika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu system yang terdiri dari subsistem-subsistem, dan system itu berada dalam suatu lingkungan, maka orientasi system telah tercapai.
Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Perusahaan harus mampu melihat perusahaannya sebagai suatu sistem. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan model sistem umum perusahaan.
Langkah 2 : Mengenali sistem lingkungan.
Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan, dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian meyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Elemen – elemen lingkungan seperti : pemerintah, masyarakat global, pelanggan, pesaing, pemegang saham, serikat buruh, pemasok, masyarakat keuangan.
Langkah 3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
Subsistem-subsistem pada perusahaan ini berupa subsistem sumber daya manusia, subsistem pelayanan informasi, subsistem keuangan, subsistem manufaktur. Jika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu system yang terdiri dari subsistem-subsistem, dan system itu berada dalam suatu lingkungan, maka orientasi system telah tercapai.
Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Manajer mempelajari posisi system yang dihubungkan dengan lingkungannya. Apakah berada dalam keseimbangan atau tidak. Kemudian mempelajari subsistemnya, apakah berjalan lancar atau tidak.
Langkah 5 : Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu.
Mengevaluasi standar, membandingkan output system dengan standar, mengevaluasi manajemen, mengevaluasi pemroses informasi, mengevaluasi input dan sumber daya input, mengevaluasi proses transformasi, mengevaluasi sumber daya output.
Usaha Solusi
Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternative.
Langkah 5 : Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu.
Mengevaluasi standar, membandingkan output system dengan standar, mengevaluasi manajemen, mengevaluasi pemroses informasi, mengevaluasi input dan sumber daya input, mengevaluasi proses transformasi, mengevaluasi sumber daya output.
Usaha Solusi
Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternative.
Misalnya dengan brainstorming (tukar pikiran), joint application design (rancangan aplikasi bersama), group decision support system (system pendukung keputusan secara berkelompok).
Langkah 7 : Mengevaluasi solusi alternative.
Langkah 7 : Mengevaluasi solusi alternative.
Semua alternative harus dievaluasi dengan menggunakan criteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternative dapat memecahkan masalah.
Langkah 8 : Memilih solusi terbaik.
Dapat dilakukan dengan 3 cara : analisis, penilaian, tawar menawar.
Langkah 9 : Menerapkan solusi terbaik.
Selain memilih solusi pemecahan masalah yang terbaik, perusahaan juga harus menerapkan solusi tersebut.
Langkah 10 : Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.
Manajer harus tetap memantau cara kerja dalam penggunaan solusi yang ada, agar apabila ada masalah dalam prosesnya maka manajer dapat mengulang prosesnya sekali lagi.
Langkah 8 : Memilih solusi terbaik.
Dapat dilakukan dengan 3 cara : analisis, penilaian, tawar menawar.
Langkah 9 : Menerapkan solusi terbaik.
Selain memilih solusi pemecahan masalah yang terbaik, perusahaan juga harus menerapkan solusi tersebut.
Langkah 10 : Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.
Manajer harus tetap memantau cara kerja dalam penggunaan solusi yang ada, agar apabila ada masalah dalam prosesnya maka manajer dapat mengulang prosesnya sekali lagi.
Beberapa sifat peolahan data yang membedakan dengan aplikasi lain.
· menjalankan tugas penting
· mengikuti prosedur standar secara relative
· mendapatkan data yang lengkap.
· Mempunyai focus historisa yang palin utama
· Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
Contoh sebuah system pakar
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA DENGAN METODE BACKWARD CHAINING DAN FORWARD CHAINING
· RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR JENIS KUCING MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
· SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FUZZY
· RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT LUPUS BERBASIS WEB
· RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR KERUSAKAN HANDPHONE MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA INDERA MANUSIA DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
· PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA SINDROMA PERMENTRUASI (PMS) DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB
· SISTEM PAKAR MENDETEKSI ANJING KINTAMANI ASLI BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER
· SISTEM PAKAR MENENTUKAN JENIS BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING BERBASIS WEB
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER REKTUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER
· IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT TIROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS OOP (OBJECT ORIENTED PROGRAMMING)
· SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT RABIES PADA HEWAN BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING
· SISTEM PAKAR DIAGNOSA DIABETES NEFROPATHY DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB
· SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TUMOR TULANG DENGAN METODE FUZZY LOGIC
· RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU BERBASIS WEB DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
· SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS KAYU MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER PADA UD.BUCU SARI BERBASIS WINDOWS MOBILE
· APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA PADA WANITA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANKER OTAK PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER
· SISTEM PAKAR MENENTUKAN PROGRAM LATIHAN UNTUK PEMBENTUKAN OTOT DI BALI FITNES GENERATION MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING BERBASIS WEB
· APLIKASI SISTEM PAKAR TES KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER
· SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WINDOWS MOBILE
· SISTEM PAKAR MENENTUKAN JENIS TANAMAN PANGAN YANG COCOK UNTUK DITANAM BERDASARKAN JENIS ZAT YANG TERKANDUNG DALAM TANAH DIKABUPATEN TABANAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING BERBASIS WEB
· RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING KERUSAKKAN KOMPUTER DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFFER BERBASIS WEB
· SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar